Makalah Kewirausahaan Bag.ke dua

OUTLET FASTPAY

TEMPAT PEMBAYARAN TAGIHAN PLN ADIRA FIF OTO MAF MCF KAMPUNG SINDANGHAYU DESA CIBENDA & SEKITARNYA

Info. Bagi anda di daerah kampung sindanghayu desa cibenda yang ingin berbisnis pembayaran online dan pulsa elektrik silakan menghubuni 081212871999 atau datang langsung

Makalah Kewirausahaan Bag.ke dua


Berdasarkan atas gambar diatas maka hubungan antara kreativitas dengan kewirausahaan dibedakan atas 4 kategori :
1.             Kategori 1
Perusahaan dengan kreativitas tinggi tetapi sedikit dalam penggunaan konsep kewirausahaan seperti Manajemen artis yang harus menampilkan artis berbeda dengan sebelumnya dalam beberapa hal seperti penampilan tetapi hanya bergerak dalam bidang hiburan dimana artis tersebut terlibat.
2.             Kategori 2
Perusahaan dengan kreativitas rendah tetapi memakai banyak konsep kewirausahaan  yaitu perusahaan franchising fast food seperti McDonald’s dimana kreativitas rendah karena perusahaan ini harus mengikuti peraturan dari pemberi franchising (franchisor) sedangkan berdasarkan kewirausahaan konsep franchising merupakan konsep usaha yang baik
3.             Kategori 3
Perusahaan dengan kreativitas tinggi dan tinggi dalam penggunaan konsep kewirausahaan seperti Perusahaan Film dimana memerlukan kreativitas tinggi dalam menciptakan film-film bermutu dan diterima masyarakat.  Mereka mengembangkan berbagai jenis film dengan berbagai lapisan penonton  atau melakukan diversifikasi produk  sesuai konsep kewirausahaan.
4.             Kategori 4
Perusahaan yang tidak menggunakan kreativitas dan kewirausahaan dalam melaksanakan kegiatannya seperti pada birokrasi pemerintah (bersifat birokrasi penuh) yang hanya menjalankan kegiatannya berdasarkan masa lalu saja.

2.1         Manajemen Kreativitas
Kreativitas merupakan nilai penting dalam kompetisi dalam segala bidang. Untuk itu kreativitas harus dipelihara dan dikembangkan dengan mengaturnya melalui manajemen kreativitas yang baik. Kreativitas dapat dibentuk atau dikembangkan dengan beberapa cara seperti berikut ini :
1.        Menciptakan keterbukaan dengan struktur organisasi desentralisasi.
2.        Mendukung iklim terciptanya eksperimen-eksperimen kreativitas.
3.        Mendorong sikap eksperimental.
4.        Mengedarkan cerita-cerita sukses.
5.        Menekankan peran dari seorang pemenang.
6.        Menitikberatkan komunikasi pada semua level manajemen.
7.        Ketersediaan sumber daya untuk inisiatif baru.
8.        Memastikan  bahwa ide-ide baru tidak mudah dimusnahkan.
9.        Mengurangi birokrasi dari proses alokasi sumber daya.
10.    Menyediakan penghargaan financial dan non financial bagi suatu kesuksesan yang didapat.
11.    Memastikan budaya organisasi yang mendukung pengambilan resiko dan ketidakraguan.
12.    Meminimalisasikan campur tangan administrasi.
13.    Memberikan kebebasan dari pengawasan dan pengevaluasian.
14.    Menghilangkan deadline.
15.    Mendelegasikan tanggungjawab untuk aktivitas baru.

BAB III
PENGEMBANGAN IDE USAHA

I.              SUMBER PENEMUAN IDE-IDE BARU
            Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut organisasi atau lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1.1    Konsumen
Dengan memperhatikan potensial konsumen terutama needs dan wants  mereka maka dapat menimbulkan ide-ide usaha baik untuk produk baru ataupun perbaikan dari produk yang sudah ada.
Seperti need konsumen peminum kopi yang tinggi akan macam cita rasa kopi serta want mereka akan tempat minum kopi yang memungkinkan mereka menikmati kopi dengan santai dan beramai-ramai dengan kolega mendorong tumbuhnya warung kopi di mal-mal atau perkantoran baik dari luar negeri (Coffe Bean dan Starbucks) serta dari dalam negeri (Kopi Luwak, Nescafe dll).
1.2    Perusahaan yang sudah ada
Terkadang dari produk yang sudah ada dipasar belum memenuhi tingkat kebutuhan konsumen sehingga diperlukan perbaikan produk ataupun pengembangan produk tersebut.
Selain itu penanganan perusahaan terhadap produk yang tidak baik juga dapat mendorong terciptanya ide untuk cara menangani produk yang dapat menciptakan produk lebih sesuai dengan konsumen. Contohnya adalah pada industri mobil tahun 1990 an dimana Toyota Kijang dari Toyota menguasai pasar mobil niaga khususnya yang memiliki bonnet (hidung) karena tidak mempunyai pesaing. Hal ini mendorong pabrik lain seperti Isuzu mengeluarkan Isuzu Panther dan  Mitsubishi yang mengeluarkan Mitsubishi Kuda.
1.3    Saluran Distribusi
Pendistribusian yang tidak merata atau tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat menimbulkan ide-ide usaha untuk menyempurnakan produk ataupun menciptakan produk baru.
Contohnya adalah Pendistribusian Pendapatan Negara yang tidak berimbang ke daerah menimbulkan timbulnya sistem pemerintahan otonomi daerah yang dirasakan daerah lebih adil.
1.4    Pemerintah
Ada dua cara sumber pengembangan ide dari pemerintah yaitu pertama, melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru. Kedua, melalui pengaturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya gagasan produk baru. Misalnya adalah peraturan pemerintah mengenai kebersihan udara melalui pengurangan emisi gas buang kendaraan  memungkinkan munculnya usaha-usaha produk pengurang emisi seperti bahan bakar tanpa timbal dan produk catalitic converter (penyaring gas buang) kendaraan.
1.5    Penelitian dan Pengembangan
Melalui penelitian dan pengembangan memungkinkan timbulnya gagasan produk baru atau perbaikan dari produk yang sudah ada.
Contohnya adalah penelitian terhadap penyakit flu menghasilkan jenis obat flu yang tidak membawa efek mengantuk.
Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber ide bagi produk atau jasa, proses ini dapat dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut :
a.    Kebutuhan akan Sumber Penemuan.
Penemuan yang berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas ingin dipenuhi dan banyak produk atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi tersebut seperti kebutuhan irigasi di daerah langka air, mahal, dan agak bergaram memungkinkan  seorang wirausaha memproduksi peralatan penetes air sesuai  metode irigasi yang sesuai.
b.   Hobi atau Kesenangan Pribadi.
Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru. Contohnya adalah orang yang memiliki hobi mobil dan kebersihan tubuh akan membuat usaha bengkel dengan salon sehingga pemilik mobil dapat mengurus tubuhnya sementara mobilnya dibengkel.
c.    Mengamati Kecenderungan-kecenderungan.
Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan usaha.  Peluang yang terlihat oleh pengamat dan mendorong wirausaha mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat.  Contohnya adalah saat mode pakaian bermerek tumbuh maka marak bisnis factory outlet di kota Bandung dan Jakarta
d.   Mengamati Kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
Kekurangan pada produk dilakukan dengan memperbaiki kinerja  atau menambah keunggulan yang diperlukan. Contohnya
e.    Mengapa Tidak Terdapat ?
Peluang timbulnya usaha baru adakala datang dari pertanyaan “Mengapa tidak terdapat….?”. Seperti contoh tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
f.     Kegunaan lain dari Barang-barang Biasa.
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu.  Barang tersebut dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai. Seperti Kit Wash dan Wax yang merupakan penambahan wax (cairan pengkilat) pada shampo mobil yang ada sehingga kita tidak perlu membeli wax.
g.   Pemanfaatan Produk dari Perusahaan lain.
Produk atau perusahaan baru dapat terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan yang ada. Misalnya seorang pegawai pada perusahaan yang memproduksi cairan pembersih mobil berusaha mendapatkan tambahan penghasilan dengan membuat salon mobil panggilan pada malam hari atau hari libur dan konsumennya puas dan menjadi pelanggan tetap hingga penghasilannya melebihi penghasilan di kantor. Hal itu membuatnya memutuskan mendirikan salon mobil tetap.
Menurut penelitian di Amerika yang dilakukan oleh NFIB Foundation (1990), sumber ide untuk bisnis baru adalah sebagai berikut :
-          Dari pekerjaan terdahulu (43%)
-          Hobi / Minat pribadi (18%)
-          Adanya kesempatan / peluang (10%)
-          Saran orang lain (8%)
-          Pendidikan / Kursus (6%)
-          Teman / Saudara (6%)
-          Bisnis keluarga (6%)
-          Lain-lain (3%)

II.                PENYARINGAN IDE
               Dari sekian banyak ide yang didapat, kemudian dipilih ide produk apa yang paling baik untuk bisnis yang kita lakukan. Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu cara adalah dengan melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :
a.      Macro Screening
Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali, yaitu yang mempunyai potensi bisnis.
b.     Micro Screening
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan menggunakan kriteria tertentu.
Sebagai contoh kriteria dapat menggunakan beberapa faktor, misalnya :
1.      Tersedianya pasar lokal
2.      Tersedianya tenaga kerja lokal
3.      Tersedianya bahan baku
4.      Tersedianya teknologi
5.      Mendapat prioritas dari pemerintah
6.      Peluang di masa yang akan datang
7.      Dan sebagainya.
Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai alternatif beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut

Ide / Gagasan Yang Tepat
Suatu bisnis yang baik harus mempertimbangkan pelaku dan situasi atau lingkungan yang sesuai untuk bisnis tersebut. Oleh karena itu ide produk yang baik harus memperhitungkan kemampuan calon wirausaha dan situasi / lingkungan yang mempengaruhi bisnis tersebut.
Ide produk yang ada perlu dianalisis lebih mendalam sehingga diketahui apa kekuatan dan kelemahannya dengan memperhatikan situasi lingkungannya.

Dari Ide / Gagasan Menjadi Bisnis
Ide produk yang baik belum tentu menjadi bisnis yang baik pula. Untuk itu sebelum ide produk direalisir harus diuji dulu kelayakannya dilapangan yang merupakan situasi lingkungan bisnis sebenarnya.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis seperti: Pasar dan pemasaran, teknik/operasi usaha yang dilakukan, organisasi dan manajemen, dan keuangan.
Dengan adanya suatu rencana bisnis untuk suatu ide produk, akan memudahkan kita menilai apakah ide produk tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir menjadi bisnis yang sebenarnya.

III.             PROSES PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
3.1     Kriteria Evaluasi
Kriteria dibuat untuk mengevaluasi produk baru dalam peluang pasar, persaingan, sistem pemasaran, faktor keuangan, dan faktor produksi.
3.2     Tahap Ide
3.3     Tahap Konsep
3.4     Tahap Pengembangan Produk
3.5     Tahap Tes Pemasaran

IV.             MANAJEMEN PROSES PRODUK BARU
4.1    Kiat Sukses Program Produk Baru
Menurut Cooper, R. ada 15 pelajaran untuk suksesnya program produk baru yaitu:
1.         Produknya unik dan unggul.
       Artinya, produknya “berbeda”, memberi manfaat unik, dan berasio nilai tinggi untuk konsumen.
2.         Sangat berorientasi pasar.
       Dipengaruhi oleh pengetahuan tentang keadaan pasar (market driven) dan proses pengembangan produk baru berfokus pada konsumen.
3.         Berwawasan pasar internasional.
       Dengan melihat pada keadaan internasional maka disain produk, pengembangannya, dan target pemasarannnya, akan menghadirkan inovasi produk yang terdepan.
4.         Lebih banyak melakukan persiapan sebelum produk dikembangkan.
5.         Perumusan dengan tajam definisi / konsep produk pada awal dari proses.
6.         Pelansiran produk yang dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan dengan baik.
       Rencana pemasaran yang mapan untuk pelansiran produk adalah inti dari keberhasilan.
7.         Struktur, disain dan iklim organisasi yang tepat.
8.         Dukungan manajemen puncak tidak menjamin sukses, walaupun bermanfaat.
9.         Adanya sinergi sangat penting, proyek yang “asing” cenderung gagal.
10.     Produk yang ditujukan ke pasar yang menarik akan berjalan lebih baik.
       Daya tarik pasar adalah kriteria utama dalam seleksi produk.
11.     Suksesnya produk baru dapat diduga.
Profil produk yang unggul dapat dipakai sebagai kriteria seleksi produk baru.
12.     Suksesnya produk baru dapat dikendalikan.
Perlu lebih ditekankan adanya kebutuhan untuk kelengkapan, konsekuen, dan kualitas dalam pelaksanaan.
13.     Sumberdaya dan sarana harus tersedia.
14.     Kecepatan adalah segala-galanya, namun harus tanpa mengorbankan kualitas dalam pelaksanaannya.
15.     Perusahaan yang menjalankan pengembangan produk baru secara bertahap dan menggunakan konsep pengembangan produk dengan pedoman permainannya secara disiplin, akan lebih berhasil.

4.2    Karakteristik Produk Baru yang Unggul dan Pengembangan
1.    Produk yang unggul dan unik.
-   Mempunyai bentuk/perlengkapan yang unik untuk konsumen
-   Memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik dari pesaing.
-   Memecahkan masalah yang dialami bila konsumen menggunakan produk pesaing.
-   Mengurangi biaya bagi konsumen.
-   Inovatif atau ada pertama-kalinya.
2.    Berwawasan konsumen.
Dicapai dengan sebagai berikut:
-       Mengenali kebutuhan konsumen.
-       Mengerti apa yang dibutuhkan pemakai.
-       Memenuhi kebutuhan pasar.
-       Terus-menerus berhubungan dengan konsumen.
-       Kuat dalam pengetahuan pasar dan penelitian pasar.
-       Pelaksanaan dan kegiatan pemasaran yang berkualitas.
-       Pendanaan yang lebih untuk kegiatan pemasaran awal.
3.    Definisi atau konsep produk/proyek yang tajam.
Ketajaman definisi atau konsep meliputi sebagai berikut:

-       Pasar sasaran tertentu ; jelas siapa yang akan menggunakan produk tersebut.




0 komentar:

Posting Komentar

Makalah Kewirausahaan Bag.ke dua