I.
Konsep
Kewirausahaan dan Karakteristik Kewirausahaan
1.
Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan
2.
Karakteristik Pribadi Wirausaha
3.
Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya
4.
Mitos dalam Kewirausahaan
5.
Wirausaha, Manajer dan Organisasi
II.
Pengembangan
Kreativitas
1.
Definisi Kreativitas
2.
Atribut dari Kreativitas
3.
Proses Kreativitas
4.
Hubungan Kreativitas dengan Kewirausahaan
5.
Manajemen Kreativitas
III.
Pengembangan Ide
Usaha
1.
Sumber Penemuan Ide-Ide Baru
2.
Metode Pengembangan Ide
3.
Creative Problem Solving
4.
Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
5.
Manajemen Proses Produk Baru
IV.
Penyusunan
Rencana Usaha
1.
Definisi Rencana Usaha dan Manfaat Rencana Usaha
2.
Informasi yang dibutuhkan
3.
Internet sebagai Sumber Informasi
4.
Pembuatan Rencana Usaha
5.
Penggunaan dan Implementasi Rencana Usaha
6.
Alasan Kegagalan Rencana Usaha
V.
Memulai dan
Mengembangkan Usaha
VI.
Inovasi dan
Manajemen Inovasi
1.
Pengertian Inovasi
2.
Definisi Inovasi
3.
Inovasi Di Bidang Proses
4.
Inovasi Di Bidang Produk
5.
Tingkat Kecanggihan Penerapan Inovasi
6.
Pengertian Manajemen Inovasi
VII.
Pasar dan
Pemasaran
VIII.
Sumber Pendanaan
Usaha
PENDAHULUAN
Sesuai dengan pengelompokkan program
pembangunan di bidang ekonomi menurut Program pembangunan nasional 2000 – 2004
ke dalam tujuh kelompok program antara lain kelompok program pertama, yaitu
menanggulangi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan kelompok
program kedua, yaitu mengembangkan usaha skala mikro, kecil menengah dan
koperasi, maka program-program yang harus dilaksanakan dan penting untuk
digarisbawahi adalah :
1.
Program penciptaan iklim usaha yang
kondusif
2.
Program peningkatan akses kepada
sumber daya produktif
3.
Program pengembangan kewirausahaan
dan kredit usaha kecil menengah berkeunggulan kompetitif
BAB I
KONSEP DAN
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
I.
Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan
Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan
membeli barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).
Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi
dari daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan
hasil lebih tinggi (J.B Say).
Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam
mengorganisasikan proses produksi (Schumpeter).
Tugas Wirausaha adalah melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda,
bukan hanya sekadar dengan cara yang lebih baik.
II.
Karakteristik Pribadi Wirausaha
Sifat kepribadian wirausaha
dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang
wirausaha dan bukan wirausaha.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang
memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang
mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
1. Memilih resiko “moderate” Dalam tindakannya dia memilih
melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk
berhasil.
2. Mengambil tanggung
jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan
untuk mencari “kambing hitam” atas
kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3. Mencari umpan
balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4. Berusaha melakukan
sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan
karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan
teori letak kendali (locus of control)
yang dikemukakan oleh J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana
meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian
tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar
kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut
Rotter yaitu:
- Internal
Orang yang
beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya.
Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat
mau menerima pembaharuan (inovasi).
- Eksternal
Orang yang
beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang,
melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain,
karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
Management Systems International
menyebutkan karakteristik pribadi wirausaha (personal entrepreneurial characteristics) sebagai berikut:
1. Mencari
peluang
2. Keuletan
3. Tanggungjawab
terhadap pekerjaan
4. Tuntutan atas
kualitas dan efisiensi
5. Pengambilan resiko
6. Menetapkan sasaran
7. Mencari informasi
8. Perencanaan yang
sistematis dan pengawasannya
9. Persuasi dan
jejaring/koneksi
10. Percaya diri
III.
Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya
Dalam pandangan
Schumpeter, seorang wirausaha adalah inovator. Hanya seseorang yang sedang
melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi
melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai
wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran.
Berdasarkan
pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah sebagai berikut:
-
Memperbaharui dengan “merusak secara kreatif”.
Dengan keberaniannya melihat
dan mengubah apa yang sudah dianggap mapan, rutin, dan memuaskan.
-
Inovator
Menghadirkan hal
yang baru di masyarakat.
-
Mengambil dan memperhitungkan resiko
-
Mencari peluang dan memanfaatkannya
-
Menciptakan organisasi baru
IV.
Mitos dalam Kewirausahaan
Berikut ini
rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael Robert dan Alan
Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang menetang
mitos tersebut.
1.
Wirausaha adalah pengambil resiko besar.
- Wirausaha bukan
pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung resiko yang akan
diambilnya. Tantangan ada namun dengan upaya akan dapat dicapai.
- Wirausaha
bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi.
2.
Wirausaha adalah pemilik usaha, bukan pegawai.
- Yang mengubah
restoran “fast food” McDonald’s menjadi raja dibidang “franchising” adalah Ray Kroc, pimpinan perusahaan, dan bukan
pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.
- Intrepreneur di
dalam perusahaan bukanlah pemilik.
3.
Inovasi hanya di perusahaan kecil.
- Inovasi dilakukan
dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan pembawaan atau milik budaya
tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.
- Musuh inovasi
adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar ataupun kecil.
4.
Inovasi adalah gagasan besar.
Sebagian
keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana, misalnya “walkman” muncul sebagai produk baru yang
sukses berasal dari keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi
berolahraga.
5.
Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.
Seorang inovator
terjun langsung menerapkan gagasannya.
6.
Wirausaha menyediakan sarananya termasuk modal sendiri.
- Wirausaha tidak
sama dengan kapitalis.
- Wirausaha
menggunakan sarana yang ada dengan cara baru.
7.
Inovasi datang mencuat bagai kilat dari seorang genius.
- Ray Kroc
memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan pengamatan terus-menerus atas
restoran McDonald’s.
- Fred Smith
menghasilkan “undergraduate thesis” model distribusi barang kiriman kecil
(parcel) dari pengamatan di kantor pos dan perusahaan pengiriman UPS. Thesisnya
dinilai C- oleh dosennya, namun gagasannya setelah diterapkan menjadi
perusahaan Federal Express yang sangat sukses.
8.
Wirausaha dilahirkan dan kewirausahaan tidak dapat dilatihkan.
Seperti
ketrampilan dokter atau pengacara, ketrampilan kewirausahaan dapat dilatihkan.
V.
Wirausaha, Manajer dan Organisasi
Peran wirausaha
pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik sendiri maupun bersama
suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri melakukan upaya
pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi tergantung pada
pendiri. Pelaksanaan organisasi
memerlukan manajemen yang menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan
mengurangi ketidak-pastian dan ketergantungan pada faktor subjektivitas
pendiri.
Dalam diagram
berikut ini diperlihatkan bagaimana orientasi manajemen, yang menciptakan
birokrasi, yang berbeda dengan orientasi kewirausahaan, yang menciptakan
inovasi:
GAMBAR 1 :
MANAJEMEN VS KEWIRAUSAHAAN
MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Tertib, Teratur, Dinamis,
Baru,
Stabil Melawan
tradisi
Adil Unik,
dikhususkan
Pasti Beresiko,
tidak sama
Dengan
yang lalu
BIROKRASI INOVASI
Berdasarkan
gambar diatas, manajemen dan kewirausahaan diperlukan dalam organisasi yang
ingin sukses. Dalam tabel berikut dapat digambarkan bagaimana penggabungannya
untuk dapat menghasilkan organisasi yang ideal.
GAMBAR 2 : MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN
(Matrix Posisi Keunggulan & Permasalahan
Strategis)
|
|
MANAJEMEN
(Optimasi
&
|
|
Penggunaan BAIK
Sumber
Daya
Yang Ada) KURANG
KURANG BAIK
KEWIRAUSAHAAN
(Inovasi
dan Pemanfaatan Kesempatan Usaha Baru)
Pengembangan
sistem dan budaya organisasi harus dapat menampung manajemen yang baik dan juga
adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada untuk menampung kewirausahaan di
dalam organisasi mapan adalah wirausaha-intra (intrapreneurs). Pengembangan kewirausahaan di dalam perusahaan
dapat terjadi pada tiga tingkatan, yaitu:
-
Individual (intrapreneurs / product champions)
-
Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks)
-
Oganisasi / Perusahaan (entrepreneurial organization)
Di Indonesia tidak jarang ditemui
perusahaan yang berada dalam kotak “Tidak Layak Untuk Terus” yaitu baik
manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan
manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk membangun bisnis baru.
Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya
dapat mencapai kotak “ideal” yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan
organisasinya dalam taraf “baik”.
BAB II
PENGEMBANGAN
KREATIVITAS
2.1
Definisi Kreativitas
Kreativitas
merupakan kemampuan seseorang dalam membuat sesuatu menjadi baru dalam
keberadaannya. Kreativitas juga
berhubungan dengan adanya perubahan ide. Beberapa contoh orang yang memiliki
kreativitas dalam bidangnya yaitu Pablo
Picasso maestro dalam seni lukis mengatakan bahwa dampak dari kreasi adalah
dampak pertama dari suatu pengrusakan.
2.2
Atribut dari Kreativitas
Karakteristik
orang yang kreatif terdiri dari beberapa atribut seperti:
a.
Terbuka dengan
pengalaman.
b.
Observasi – melihat sesuatu hal dengan sudut pandang
lain.
c.
Memiliki rasa penasaran tinggi.
d. Mau menerima dan
mempertimbangkan pendapat berbeda.
e.
Indepen dalam mengambil keputusan, pikiran dan
tindakan.
f.
Percaya diri.
g.
Mau mengambil resiko terhitung.
h.
Sensitif terhadap masalah.
i.
Fleksibel
j.
Responsif pada pemikiran.
k.
Motivasi tinggi.
l.
Kemampuan untuk konsentrasi.
m. Selektif
n.
Bebas dari rasa takut dan gagal.
o.
Memiliki daya pikir imajinasi yang baik.
2.3
Proses Kreativitas
Berdasarkan fungsi
otak dibedakan atas fungsi otak kiri yang menangani berpikir logika, rasional,
dan analitik sedangkan fungsi otak kanan
mengatur tingkat emosional dan pengalaman intuisi.
Kreativitas memerlukan
kedua fungsi otak tersebut.
Berikut ini proses
dari kreativitas :
TAHAP KREATIVITAS
|
AKTIVITAS
|
GAYA PSIKOLOGI
|
Ketertarikan
|
Penelitian lingkungan
|
Intuisi / emosi
|
Persiapan
|
Persiapan perjalanan
|
Detail / perencanaan
|
Pengendapan
|
“mulling things over”
|
Intuisi
|
Penerangan
|
Pengalaman yg ada
|
Intuisi
|
Verifikasi
|
Riset pasar
|
Detail / rational
|
Eksplorasi
|
Captain of industri
|
Detail / rational
|
2.4
Hubungan Kreativitas dengan Kewirausahaan
Hubungan
kreativitas dengan kewirausahaan sangat erat dan terkadang overlap walaupun tidak sama diantara keduanya.
Berikut ini bentuk hubungan antara kreativitas dengan
kewirausahaan :
|
|
|
|
Capacity
Low
High Low
Entrepreneur Capacity
0 komentar:
Posting Komentar