Makalah Kewirausahaan Bag.pertama

OUTLET FASTPAY

TEMPAT PEMBAYARAN TAGIHAN PLN ADIRA FIF OTO MAF MCF KAMPUNG SINDANGHAYU DESA CIBENDA & SEKITARNYA

Info. Bagi anda di daerah kampung sindanghayu desa cibenda yang ingin berbisnis pembayaran online dan pulsa elektrik silakan menghubuni 081212871999 atau datang langsung

Makalah Kewirausahaan Bag.pertama

DAFTAR ISI

I.                    Konsep Kewirausahaan dan Karakteristik Kewirausahaan     
1.      Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan
2.      Karakteristik Pribadi Wirausaha
3.      Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya
4.      Mitos dalam Kewirausahaan
5.      Wirausaha, Manajer dan Organisasi
II.                Pengembangan Kreativitas
1.      Definisi Kreativitas
2.      Atribut dari Kreativitas
3.      Proses Kreativitas
4.      Hubungan Kreativitas dengan Kewirausahaan
5.      Manajemen Kreativitas
III.             Pengembangan Ide Usaha
1.      Sumber Penemuan Ide-Ide Baru
2.      Metode Pengembangan Ide
3.      Creative Problem Solving
4.      Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
5.      Manajemen Proses Produk Baru
IV.             Penyusunan Rencana Usaha
1.      Definisi Rencana Usaha dan Manfaat Rencana Usaha
2.      Informasi yang dibutuhkan
3.      Internet sebagai Sumber Informasi
4.      Pembuatan Rencana Usaha
5.      Penggunaan dan Implementasi Rencana Usaha
6.      Alasan Kegagalan Rencana Usaha
V.                Memulai dan Mengembangkan Usaha
VI.             Inovasi dan Manajemen Inovasi
1.      Pengertian Inovasi
2.      Definisi Inovasi
3.      Inovasi Di Bidang Proses
4.      Inovasi Di Bidang Produk
5.      Tingkat Kecanggihan Penerapan Inovasi
6.      Pengertian Manajemen Inovasi
VII.          Pasar dan Pemasaran
VIII.       Sumber Pendanaan Usaha


PENDAHULUAN

Sesuai dengan pengelompokkan program pembangunan di bidang ekonomi menurut Program pembangunan nasional 2000 – 2004 ke dalam tujuh kelompok program antara lain kelompok program pertama, yaitu menanggulangi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan kelompok program kedua, yaitu mengembangkan usaha skala mikro, kecil menengah dan koperasi, maka program-program yang harus dilaksanakan dan penting untuk digarisbawahi adalah :
1.      Program penciptaan iklim usaha yang kondusif
2.      Program peningkatan akses kepada sumber daya produktif
3.      Program pengembangan kewirausahaan dan kredit usaha kecil menengah berkeunggulan kompetitif

BAB I
KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

I.       Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan
Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).
Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi (J.B Say).
Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi (Schumpeter).
Tugas Wirausaha adalah melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, bukan hanya sekadar dengan cara yang lebih baik.

II.    Karakteristik Pribadi Wirausaha
Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
1.      Memilih resiko “moderate” Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.
2.      Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3.      Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4.      Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
-    Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).
-    Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
Management Systems International menyebutkan karakteristik pribadi wirausaha (personal entrepreneurial characteristics) sebagai berikut:
1.      Mencari peluang 
2.      Keuletan 
3.      Tanggungjawab terhadap pekerjaan
4.      Tuntutan atas kualitas dan efisiensi
5.      Pengambilan resiko
6.      Menetapkan sasaran
7.      Mencari informasi
8.      Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya
9.      Persuasi dan jejaring/koneksi
10.  Percaya diri

III.  Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya
Dalam pandangan Schumpeter, seorang wirausaha adalah inovator. Hanya seseorang yang sedang melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran.
Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah sebagai berikut:
-          Memperbaharui dengan “merusak secara kreatif”.
      Dengan keberaniannya melihat dan mengubah apa yang sudah dianggap mapan, rutin, dan memuaskan.
-          Inovator
Menghadirkan hal yang baru di masyarakat.
-          Mengambil dan memperhitungkan resiko
-          Mencari peluang dan memanfaatkannya
-          Menciptakan organisasi baru

IV.  Mitos dalam Kewirausahaan
Berikut ini rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael Robert dan Alan Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang menetang mitos tersebut.
1.      Wirausaha adalah pengambil resiko besar.
-    Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung resiko yang akan diambilnya. Tantangan ada namun dengan upaya akan dapat dicapai.
-    Wirausaha bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi.
2.      Wirausaha adalah pemilik usaha, bukan pegawai.
-    Yang mengubah restoran “fast food” McDonald’s menjadi raja dibidang “franchising” adalah Ray Kroc, pimpinan perusahaan, dan bukan pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.
-    Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik.         
3.      Inovasi hanya di perusahaan kecil.
-    Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan pembawaan atau milik budaya tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.
-    Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar ataupun kecil.
4.      Inovasi adalah gagasan besar.
Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana, misalnya “walkman” muncul sebagai produk baru yang sukses berasal dari keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi berolahraga.
5.      Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.
Seorang inovator terjun langsung menerapkan gagasannya.

6.      Wirausaha menyediakan sarananya termasuk modal sendiri.
-    Wirausaha tidak sama dengan kapitalis.
-    Wirausaha menggunakan sarana yang ada dengan cara baru.
7.      Inovasi datang mencuat bagai kilat dari seorang genius.
-    Ray Kroc memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan pengamatan terus-menerus atas restoran McDonald’s.
-    Fred Smith menghasilkan “undergraduate thesis” model distribusi barang kiriman kecil (parcel) dari pengamatan di kantor pos dan perusahaan pengiriman UPS. Thesisnya dinilai C- oleh dosennya, namun gagasannya setelah diterapkan menjadi perusahaan Federal Express yang sangat sukses.
8.      Wirausaha dilahirkan dan kewirausahaan tidak dapat dilatihkan.
Seperti ketrampilan dokter atau pengacara, ketrampilan kewirausahaan dapat dilatihkan.

V.    Wirausaha, Manajer dan Organisasi
Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi tergantung pada pendiri.  Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidak-pastian dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.
Dalam diagram berikut ini diperlihatkan bagaimana orientasi manajemen, yang menciptakan birokrasi, yang berbeda dengan orientasi kewirausahaan, yang menciptakan inovasi:

GAMBAR 1 : MANAJEMEN VS KEWIRAUSAHAAN

MANAJEMEN                                                                                         KEWIRAUSAHAAN

Tertib, Teratur,                                                                                          Dinamis, Baru,
Stabil                                                                                                            Melawan tradisi

Adil                                                                                                              Unik, dikhususkan

Pasti                                                                                                             Beresiko, tidak sama
                                                                                                                                       Dengan yang lalu
 





BIROKRASI                                                                                                             INOVASI
Berdasarkan gambar diatas, manajemen dan kewirausahaan diperlukan dalam organisasi yang ingin sukses. Dalam tabel berikut dapat digambarkan bagaimana penggabungannya untuk dapat menghasilkan organisasi yang ideal.

GAMBAR 2 : MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN
                                (Matrix Posisi Keunggulan & Permasalahan Strategis)


IDEAL


 

MASALAH
JANGKA PANJANG

 
MANAJEMEN
(Optimasi &              

SIAP DIAMBIL
ALIH

 

TIDAK LAYAK
UNTUK TERUS

 
Penggunaan              BAIK
Sumber Daya     
Yang Ada)          KURANG
 


                                                                 KURANG                            BAIK
                                                                             KEWIRAUSAHAAN
                                                                       (Inovasi dan Pemanfaatan Kesempatan Usaha Baru)

Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menampung manajemen yang baik dan juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada untuk menampung kewirausahaan di dalam organisasi mapan adalah wirausaha-intra (intrapreneurs). Pengembangan kewirausahaan di dalam perusahaan dapat terjadi pada tiga tingkatan, yaitu:
-          Individual (intrapreneurs / product champions)
-          Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks)
-          Oganisasi / Perusahaan (entrepreneurial organization)
Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang berada dalam kotak “Tidak Layak Untuk Terus” yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk membangun bisnis baru. Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya dapat mencapai kotak “ideal” yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan organisasinya dalam taraf “baik”.









BAB II
PENGEMBANGAN KREATIVITAS

2.1         Definisi Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam membuat sesuatu menjadi baru dalam keberadaannya.  Kreativitas juga berhubungan dengan adanya perubahan ide. Beberapa contoh orang yang memiliki kreativitas dalam bidangnya yaitu Pablo Picasso maestro dalam seni lukis mengatakan bahwa dampak dari kreasi adalah dampak pertama dari suatu pengrusakan.

2.2         Atribut dari Kreativitas
Karakteristik orang yang kreatif terdiri dari beberapa atribut seperti:
a.        Terbuka  dengan pengalaman.
b.        Observasi – melihat sesuatu hal dengan sudut pandang lain.
c.         Memiliki rasa penasaran tinggi.
d.       Mau menerima dan mempertimbangkan pendapat berbeda.
e.        Indepen dalam mengambil keputusan, pikiran dan tindakan.
f.          Percaya diri.
g.        Mau mengambil resiko terhitung.
h.        Sensitif terhadap masalah.
i.          Fleksibel
j.          Responsif pada pemikiran.
k.        Motivasi tinggi.
l.          Kemampuan untuk konsentrasi.
m.     Selektif
n.        Bebas dari rasa takut dan gagal.
o.        Memiliki daya pikir imajinasi yang baik.

2.3         Proses Kreativitas
Berdasarkan fungsi otak dibedakan atas fungsi otak kiri yang menangani berpikir logika, rasional, dan analitik sedangkan fungsi otak kanan  mengatur tingkat emosional dan pengalaman intuisi.
Kreativitas memerlukan kedua fungsi otak tersebut.
Berikut ini proses dari kreativitas :
 TAHAP KREATIVITAS
AKTIVITAS
GAYA PSIKOLOGI
Ketertarikan
Penelitian lingkungan
Intuisi / emosi
Persiapan
Persiapan perjalanan
Detail / perencanaan
Pengendapan
“mulling things over”
Intuisi
Penerangan
Pengalaman yg ada
Intuisi
Verifikasi
Riset pasar
Detail / rational
Eksplorasi
Captain of industri
Detail / rational

2.4         Hubungan Kreativitas dengan Kewirausahaan
Hubungan kreativitas dengan kewirausahaan sangat erat dan terkadang overlap walaupun tidak sama diantara keduanya.
Berikut ini  bentuk hubungan antara kreativitas dengan kewirausahaan :

3. Persh
Film
 

1. Mgt
Artis
 
                          

5.       Birokrasi
Penuh
 

4. Franchiser
Fast Food
 
Creative                   High
Capacity
                                   Low
                                             High                   Low

Entrepreneur Capacity




0 komentar:

Posting Komentar

Makalah Kewirausahaan Bag.pertama